Rabu, 09 Februari 2011

Tinggallah cerita

Berjalan dengan langkah terhuyung
menapaki malam hingga ujung hari
sendiri menyatu dengan alam yang lirih
mengenang tentang kita
sambil berharap apa
tapi? ah, sia-sia
tak kudapati apa selain hanya cerita
harap ada kita di kemudian hari pun kian sepi
seiring suara langkah kaki yang kian lirih


(2010)

Selasa, 08 Februari 2011

Orang Gila Beragama

Lahirku, melahirkan seorang beragama
ini agama yang aku ikuti karena apa ?
sejak lahir hingga sekarang aku masih berada di ini agama
Mungkin karena sesuai dengan agama orang tua, hmmm...benar
Mungkin karena lingkungan juga menganut agama yang sama, hmmm.. juga benar
Mungkin karena ini memang agama yang benar-benar benar sebagai jalan menuju Tuhan, hmmm benar lagi
Tapi adakah Dia yang dituju ?
Ah, aku masih ragu untuk semua itu
sepertinya aku ini orang gila beragama, tanpa sadar sebenarnya hanya ikut-ikut saja
Tapi orang gila ?
Bukankah orang gila tak bisa dipaksa ?
Orang gila sepertinya orang yang bebas melakukan apa saja sekehendak hatinya,
kalau begitu, orang gila, beragama, karena kemauannya sendiri, memilih agama sesuai keinginannya sendiri
Tapi dimana orang gila beragama berada, di agama yang benar-benar benar, atau yang lain ?
orang gila sudah lupa bahwa ada banyak agama yang sama-sama jalan menuju Tuhan,
orang gila sudah lupa bahwa banyak paham di agamanya yang sama-sama menuju Tuhan yang sama, Allah
Tapi adakah Engkau, Tuhan yang dituju itu ?


Ah siapa aku ?
Orang gila beragama, tergila-gila pada agama, atau gila karena agama ?
Ah sudahlah, biar gila yang penting beragama agar bisa mendapatkan KTP

Nasihat Orang Suci Negeri Ini

Tidak usah mandi, yang mandi jijik pada diri sendiri
mending pakai minyak wangi untuk menimpali bau bangkai


(2010)

Opera Mini

Teknologi berlari dengan kecepatan tinggi
membias ke segala arah tanpa permisi
melahirkan eksitasi, pasif reaksi
provokasi teknologi benar-benar tak bisa dibendung lagi


Opera mini menjerat kuat pipet pengalir logika; mati suri
memenjara pikiran dalam peti; ironi
rasa-rasanya jendela dunia dibatasi bingkai ilusi
kata-kata tak bermakna jadi ekstasi perayaan diri
durasi kekosongan begitu panjang, tak ada lagi refleksi
labirin opera mini telah menyesatkan eksistensi


(2010)

Tepi ke Tepi

Tepi hari ke tepi hari
Saat rokok dan kopi hampir selalu hadir
membawakan hidangan kesepian yang bukan pesanan
pertama fantasi, lalu anestesi


Lamunan yang kelaparan melahap hidangan yang disajikan
membuat kesadaran kesakitan, dipaksa menelan misteri mengeri
tak tahan, ikut tertelan
tercerna, tersisa sari-sari
menyatu dengan darah putih, mengalir di alir bulir kemurungan
keadaan berulang, selalu bermuara kekosongan
mencoba aliran lain, memutar, semakin kesasar
tak ada jalan keluar, hanya berputar-putar
sia-sia, tanya berjawab tanya


Tepi hari ke tepi hari
semakin ke tepi semakin sepi
benang merah sudah terlanjur basah
memerah ke sembarang arah, semakin sulit ditelaah
coba-coba mengurai, bukannya terurai, malah tercerai berai
coba diruntut semakin kusut
sama
sia-sia, tanya berjawab tanya


(2010)