Jumat, 21 Januari 2011

Obrolan dengan Seorang Komentator

Ada kalimat yang ditujukan kepada saya dalam jawa, "hidup jangan lurus-lurus, mengalir begitu saja, tidak ada kesan dan gregetnya."


"Hmmm. . .itu kan menurut Anda, justru hidup seperti ini yang berkesan bagi saya, mungkin juga orang lain," tanggapan saya dalam jawa juga.


"ya enggak, mana ada kesan yang didapat orang lain kalau hidupmu seperti itu," bantahnya masih dalam jawa dengan nada lebih tinggi.


"kalau hidup saya yang seperti ini tidak berkesan bagi orang lain bagaimana bisa Anda berkata seperti itu tadi ?" alasan saya juga dalam jawa.


Dia tidak menanggapi lagi, saya pun malas meneruskan. Sejenak kami diam dan lalu kami mengobrol lagi dengan topik lain yang keluar dari mulut teman yang lain. Suasana kembali seperti semula dengan canda dan tawa.

Minggu, 16 Januari 2011

Obrolan Setelah Buka Buasa

Hari senin tanggal 12 September 2009 sesaat setelah berbuka puasa bersama teman- teman dan seorang dosen, kami berbincang-bincang. Tanpa saya sadari, saya bertanya sesuatu yang mungkin ini pertanyaan bodoh yang tidak perlu ditanyakan, tapi itu menurut kalian dan mereka, tetapi bagi saya ini pertanyaan penting yang akan bisa membawa saya dalam pengelolaan diri yang lebih baik. Saya bertanya,”Pak,dulu motivasi Anda kuliah apa?”. Dengan entengnya dia menjawab,”Lha yo tekno dho kuliah makane aku yo kuliah (karena semua kuliah maka saya kuliah juga)”. Saya pikir jika seorang dosen pun demikian artinya sama seperti saya, berarti masih banyak lagi yang kuliah hanya karena memang keadaan yang menuntut kita harus kuliah. Kemudian dosen itu meneruskan jawabannya,” memang sewaktu pertama kali kuliah, aku kuliah hanya karena itu, namun aku berpikir kembali, masa’ dosen hanya cukup dengan cuma S1 saja. Lalu aku memutuskan untuk kuliah, tapi tidak di jogja, nggak enak karena dosennya disana itu temen-temenku juga jadi aku harus kuliah di Jakarta atau di luar negeri. ...”.

Hingga akhirnya dia berkata

Jumat, 14 Januari 2011

Mengisi Waktu Luang

Pada hari senin di bulan Agustus tahun 2009 ketika puasa baru memasuki hari ketiga, saya menjenguk seorang teman yang sedang sakit di Rumah Sakit yang sedang sakit asma. Tiba-tiba ada kalimat tanya yang tanpa saya sadari melintas begitu saja waktu itu

”Apakah saya ini seperti orang sakit di rumah sakit ?”
Apa yang saya lakukan hanya itu-itu saja, tertata rapi dan teratur. Kenapa itu terjadi? Apakah setiap hidup orang memang selalu demikian ?

Kenapa tidak seperti seorang teman yang dulu ketika sakit

Rabu, 12 Januari 2011

Secangkir Kopi di Malam Hari Menjelang Dini Hari

Suatu malam hari menjelang dini hari, aku terbangun karena rasa laparku. Aku biarkan kedua mataku ini menyatu dengan cahaya lampu kamarku yang remang-remang agar rasa lapar tidak begitu liar di perutku. Setelah beberapa lama dan aku tersadar betul bahwa ternyata aku terbangun karena lapar, aku bangun dari tempat tidurku. Membuka pintu kamar yang ternyata aku tidak menutupnya rapat, semoga tidak ada tikus yang masuk ke kamarku, ya semoga saja. Harap maklum rumahku di desa, harus mau berteman dengan tikus walaupun aku tidak menyukainya. Eh mungkin tikus juga melakukan hal-hal yang penuh inspirasi ya ? besok deh aku cermati dulu tingkah lakunya, bagi kalian yang sudah tahu tidak usah sungkan jika mau memberitahuku apa sebenarnya dibalik adanya sang tikus yang katanya harus dibasmi itu, agar aku bisa akrab dengan mereka.

Sebelum melantur kemana-mana, lebih baik aku teruskan