Sabtu, 06 Agustus 2011

Anomali Nominalisasi Air

Air adalah salah satu kebutuhan dasar yang sekaligus menjadi salah satu unsur sumber kehidupan tidak hanya bagi manusia, tapi juga hewan dan tumbuhan. Sedangkan hewan dan tumbuhan menjadi sumber pangan primer manusia, selain mempunyai fungsi yang lain tentunya, seperti menjaga keseimbangan alam. Jadi, air mempunyai posisi vital dalam kehidupan karena seluruh makhluk hidup bertumpu pada air sebagai sumber kehidupan primer, namun sekarang air telah mengalami nominalisasi, tidak lagi hanya berharga tapi juga sudah ada harganya. Air ada yang dijual secara kemasan dan ada juga yang djual melalui media lain seperti pam, jerigen, dan lain-lain. Padahal sesungguhnya jika kita menilik lebih dalam lagi seharusnya air bisa didapatkan dengan bebas tanpa harus membeli karena air memang seperti udara yang kebanyakan masih bisa dihirup dengan bebas.

Kenapa hal yang demikian, nominalisasi atau dapat juga disebut komersialisasi air bisa terjadi ?
salah satu jawabannya adalah karena ketersediaan air, terutama air bersih untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari sudah sangat kurang, apalagi diperkotaan besar yang mungkin air kotor saja sulit untuk ditemukan, tidak aneh bila sekarang banyak yang mengkampanyekan untuk hemat air. Lantas kita mau menyalahkan siapa dengan adanya nominalisasi air ? Tapi kita tidak usah berusaha mencari-cari siapa yang salah karena usaha tersebut tidak akan dapat sampai pada titik temu.

Nominalisasi air yang terjadi seharusnya menyadarkan kita betapa penting air untuk kelangsungan hidup seluruh makhluk hidup, atau bahkan makhluk mati (benda mati) juga butuh air agar bisa berfungsi sebagaimana mestinya seperti radiator pada mobil. Tapi yang terjadi justru sebaliknya, kita semakin gencar bahkan gila melakukan hal-hal yang mencemari lingkungan seperti membuang sampah sembarangan sehingga air pun ikut tercemar. Kita juga seakan tidak lagi peduli dengan alam yang merupakan tempat air melakukan siklus dan tentunya menjadi media mata air, kita rusak alam yang menjadikan air tidak bersiklus sebagaimana mestinya. Kita juga tidak menggunakan air bersih sesuai dengan kebutuhan. Mungkin hal-hal tersebut terjadi karena kita sekarang masih mampu membeli air bersih lalu seakan-akan kita sudah menjadi pemenang dalam suatu kejuaraan karena bisa mendapatkan air bersih dengan membeli. Padahal jika kita mau sedikit saja peduli dengan lingkungan, kita akan merasakan manfaat yang luar biasa, dapat mendapatkan air tanpa harus mengeluarkan uang untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.

Apa jadinya masa depan jika sekarang saja air bersih kebanyakan sudah ada harganya ? Ya, tentu saja jika kondisi masih sama seperti ini maka air kotor pun akan ada harganya, seluruh air di bumi harus didapatkan dengan membeli.

Anomali nominalisasi air sedang terjadi dan kejadian ini akan terus berlangsung jika kita sebagai manusia yang katanya berakal tetap menjalankan kehidupan seperti ini terus menerus. Di satu pihak nominalisasi air berperan untuk mencegah penyalahgunaan air sehingga digunakan sebagaimana mestinya dan menyadarkan kita pentingnya air dalam kehidupan, di pihak lain kita masih tetap menjalankan hidup dengan pesta pora tanpa peduli dengan apa yang telah, sedang dan akan terjadi. Di satu sisi nominalisasi air bermanfaat agar kita mudah mendapatkan air untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, namun disisi lain kita justru senang membuang-buang air padahal kita hampir pasti pernah belajar tentang siklus air, dan siklus itu bisa dikatakan terjadi dengan siklus yang tidak pendek dan seketika selesai, sehingga jika ada satu bagian yang tidak berfungsi bisa saja ada air yang menumpuk pada bagian siklus tertentu itu, dan pada saat itu akan terjadi ketidakseimbangan alam, bisa saja terjadi banjir atau hujan yang tidak ada henti-hentinya, kemudian kemarau yang berkepanjangan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar