Suamiku,
Dulu engkau memintaku pergi
Dengan hujan peluru bujuk rayu
Bermesiu janji tenang dan terang
Untuk pulang kepadamu
Tapi setelah aku pergi, pulang kepadamu
apa yang kudapati sekarang ?
Kau cederai janjimu padaku
Kau kebiri hakku dan kewajibanmu
Suamiku,
Dengan merintih perih,
Aku minta padamu,
Uang untuk membeli susu, juga kebutuhan lain anak-anak kita,
Tapi tak juga kau berikan
Hingga aku harus berhutang
Suamiku,
Kini aku tak tahan lagi,
Jadi biar aku pergi,
setelah itu kubiarkan kau pergi
Suamiku,
Aku tak minta kau ceraikan
Aku hanya minta kau pulangkan
Tapi kenapa permintaanku tak pernah kau pedulikan ?
Suamiku,
Aku minta pada mertua
Uang untuk pulang,
Hanya jawaban iya yang kuterima
Dan lagi-lagi kau pun tak peduli untuk itu,
Untung bapak ibuku masih menerima
anaknya ini yang sering menyusahkannya
dan kini mereka sudah kirimkan uang
Dan dengan uang kiriman itu aku pulang,
Biar terdengar jelas ditelinga suara-suara angkuh dari tetangga di desa nanti,
Aku tak peduli,
Aku rela,
Demi anak-anak kita
Suamiku,
Demi anak-anak kita
Aku akan pergi untuk pulang, pulang ke orang tuaku,
Demi anak-anak kita
Kau pergilah juga untuk pulang,
Pulang ke simpananmu itu,
karena aku tahu,
ke rumah kita, bagimu itu pergi
dan kerumah simpananmu, bagimu itu pulang
Aku pergi suamiku,
Membawa serta kewajiban-kewajibanku padamu,
Biarlah jika aku harus berdosa,
Tapi ini demi anak-anak kita
Aku Pulang suamiku,
membawa serta cita-cita anak-anak kita,
juga cita-cita melihat mereka hidup bahagia
bersama cucu-cucu kita,
seperti yang pernah kita damba kelak tua
Suamiku,
Aku pergi, menuju terang
Seperti janji yang kau abaikan
Suamiku,
Aku pulang, menuju tenang
Seperti janji yang kau abaikan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar